Bendesa Adat Baluk, **I Komang Suartoma**, mengatakan upacara Ngenteg Linggih terakhir dilaksanakan pada tahun 1993. Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh krama desa yang mendukung penyelenggaraan karya dari awal hingga akhir.
“Puncak karya dilaksanakan pada 15 November 2023 dengan **mapedudusan agung, menawa ratna, pengentegan, dan ngodalan**. Dilanjutkan pada 16–18 November dengan bhakti panganyar yang diikuti seluruh krama desa,” ujar Suartoma.
Ia menambahkan, yadnya ini awalnya diperkirakan menelan biaya Rp600 juta, namun dana tersebut dapat terpenuhi dari berbagai sumber. Dana berasal dari **uron-uron krama**, kontribusi **banyu celep** (pemilik lahan dari luar desa), subak, tempek, serta kas desa senilai Rp150 juta. Selain itu, ada punia krama sekitar Rp200 juta, bantuan Desa Baluk dan Pemkab Jembrana Rp200 juta, serta punia non-uang dari warga yang membantu jalannya upacara.
Pura Dalem Desa Adat Baluk sendiri merupakan bagian dari **parahyangan khayangan tiga** dan dibangun setelah Desa Adat Baluk berdiri sebagai desa mandiri. Sebelumnya, krama Baluk mengikuti kegiatan keagamaan di Pura Dalem Lelateng dan Pura Puseh Agung Banjar Tengah.
Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2023/11/28/375514/Desa-Adat-BalukGelar-Ngenteg-Linggih...html