Tradisi ini dilakukan dengan saling melempar air antar pemuda banjar (sekaa teruna) sebagai simbol pembersihan unsur negatif dari diri dan alam. Ritual diawali dengan nunas toya (mengambil air suci) dari Pantai Suwung, Pantai Jimbaran, sumur di Pura Kahyangan Jagat Ulun Swi, dan campuhan (pertemuan air tawar dan laut).
Siat Yeh merupakan rekonstruksi dari kebiasaan masyarakat Jimbaran di masa lalu yang dahulu dilakukan saat Hari Raya Nyepi. Namun, setelah adanya standar baku dari PHDI untuk perayaan Nyepi (Catur Brata Penyepian), tradisi ini kemudian dialihkan dan difestivalkan pada hari Ngembak Geni.
Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2024/03/27/393587/Tradisi-Siat-Yeh-di-Desa...html