Maria Ginting, panitia WIC, menyatakan bahwa menjadi tuan rumah untuk kedua kalinya sangat luar biasa. Para panitia mengenakan pakaian adat lambung yang dipadukan dengan tenun Lenek, serta mengkreasikan rambut dengan bunga merah, sehingga menciptakan tampilan wanita Sasak yang memukau pengunjung. Banyak yang bertanya tentang asal pakaian tersebut, yang menunjukkan ketertarikan terhadap budaya NTB.
Maria menekankan bahwa Lombok tidak hanya terkenal dengan Mandalika, tetapi juga memiliki kekayaan budaya, alam, dan adat yang luar biasa. Seluruh acara bazar dihiasi dengan pernak-pernik budaya NTB, serta penampilan musik Gamelan dan Tarian Sumbawa yang berhasil menghipnotis penonton.
Kue Cerorot yang disajikan juga menarik perhatian, terutama dari ibu-ibu menteri dan anggota OASE, yang mengaku menyukai rasanya. Maria mengungkapkan bahwa kerjasama antara WIC dan Pemerintah NTB akan berlanjut, dengan rencana kunjungan ke NTB oleh seluruh pengurus WIC dan perwakilan dari 40 negara yang berpartisipasi dalam bazar.
Maria mengucapkan terima kasih kepada pemerintah NTB atas dukungan yang diberikan, dan menyatakan komitmen untuk membantu daerah-daerah yang membutuhkan bantuan di NTB. Ia berharap kerjasama ini dapat terus berlanjut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut.
Sumber asli: https://radarbangsa.co.id/ntb-sukses-menjadi-iconic-gelaran-bazar-tahunan-wic/