Saya menyebutnya prestasi sosial-kultural karena kesetiaan masyarakat pada akal-sehat dan keteguhan memegang pokok dari ajaran agama. Juga menjadi prestasi politik karena penyelenggara pemerintahan di Bali berhasil mengelola situasi sosial yang berbuah kedamaian dan kerukunan.
Meskipun disebut hari raya, Nyepi pada dasarnya berpusat pada laku kontemplasi dan introspeksi batin. Dari laku membatin tersebut diandaikan akan diraih kenikmatan ruhani, kesegaran perspektif diri, dan keteguhan menjalankan dharma.
Dari interaksi dan pembacaan yang mampu saya lakukan, Ramadhan pada dasarnya juga merupakan sarana kontemplasi dan introspeksi diri selama sebulan penuh bagi umat Islam. Saudara-saudara Muslim kita berusaha meingkatkan kuantitas dan kualitas amal-ibadah sesuai kemampuan masing-masing.
Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2023/03/27/330285/Nyepi-dan-Ramadan.html