Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bersama Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky dan jajaran Forkopimda, melaksanakan panen raya padi di Desa Karangtinoto, Kecamatan Rengel, Tuban, pada Rabu (1/11). Panen dilakukan di lahan seluas 380 hektar dengan produktivitas tinggi, mencapai 11 ton Gabah Kering Panen (GKP) per hektar, menggunakan varietas Inpari 50.
Khofifah menyampaikan bahwa Jatim kembali menjadi produsen padi terbesar nasional tahun 2023, dengan produksi mencapai 9,591 juta ton GKG atau setara 5,538 juta ton beras, melampaui produksi tahun 2022. Keberhasilan ini menjadikan Jatim produsen padi tertinggi selama 4 tahun berturut-turut sejak 2020.
Jatim tidak hanya mencukupi kebutuhan daerahnya, tetapi juga menyuplai beras ke 16 provinsi Indonesia Timur, serta ke Sulawesi Selatan, Riau, dan Bangka Belitung sejak September 2023.
Gubernur juga menyoroti penggunaan pupuk organik oleh petani, yang berdampak pada efisiensi biaya dan peningkatan hasil panen dari 7 ton menjadi 11?ó?é¼?Ç£12 ton per hektar. Selain itu, metode lelang hasil panen memungkinkan petani menjual gabah dengan harga Rp 7.200/kg, lebih tinggi dari Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang sebesar Rp 5.000/kg.
Indeks Pertanaman di Karangtinoto sudah IP3 (padi-padi-padi), dan harga beras medium di Jatim saat ini menjadi yang paling rendah di Pulau Jawa, yaitu sekitar Rp 12.500/kg.
Bupati Tuban menambahkan, panen berlangsung lancar karena manajemen pertanian yang baik, pemanfaatan air dari Bengawan Solo, dan penggunaan pupuk organik secara konsisten oleh kelompok tani.
Sumber asli: https://radarbangsa.co.id/panen-raya-padi-di-tuban-ini-kata-gubernur-khofifah/