Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Samosir, Sarimpol Manihuruk, mengonfirmasi penemuan jasad korban. "Benar, korban sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Mayat ditemukan sekira pukul 12.00 WIB di belakang SMP Negeri 2 Harian, yang cukup jauh dari lokasi rumah korban. Kami menduga korban terseret arus banjir dan tubuhnya tersangkut di kawat duri," ujarnya pada Jumat, 17 November 2023.
Sarimpol juga melaporkan bahwa saat ini terdapat sekitar 840 orang yang mengungsi di tenda pengungsian di Pintu Batu, Desa Rianiate, Kecamatan Pangururan. "Jumlah korban banjir yang mengungsi saat ini sekitar 840 orang," jelasnya.
Akibat banjir bandang tersebut, lima unit rumah warga, kantor Desa Turpik Sihotang, dan gedung SMPN 2 Harian mengalami kerusakan parah. "Kami sudah menurunkan alat berat excavator untuk mengorek lumpur dan material batu yang menimbun SMP Negeri 2 Harian, rumah warga, dan fasilitas umum lainnya," tambah Sarimpol.
Kerusakan juga terjadi pada areal pertanian warga, dengan estimasi kerusakan mencapai sekitar 186 hektar. "Areal persawahan warga yang rusak akibat banjir bandang ini diperkirakan mencapai sekitar 186 hektar, di mana arus banjir disertai lumpur dan batu menyapu areal persawahan warga," imbuhnya.
Pihak Pemkab Samosir menghimbau kepada warga yang tinggal di perkampungan sekitar bantaran sungai untuk tetap siaga, mengingat curah hujan saat ini masih tinggi. "Karena curah hujan saat ini masih tinggi," pungkas Sarimpol.