Sekda Buleleng, Gede Suyasa, yang bertindak sebagai inspektur dalam upacara tersebut, menjelaskan bahwa kegiatan ini berkaitan dengan Hari Puputan Margarana yang diperingati setiap 20 November. Ia menekankan bahwa kirab ini bertujuan untuk menyampaikan pesan-pesan kepahlawanan, perjuangan, nasionalisme, dan cinta tanah air kepada generasi penerus.
Suyasa berharap pesan-pesan nasionalisme yang disampaikan selama kirab dapat menginternalisasi diri masing-masing individu, sehingga terbentuk karakter yang mencintai tanah air. Ia menambahkan bahwa kirab ini akan melewati setiap kabupaten, dengan tujuan menyampaikan pesan-pesan bersejarah yang menyentuh hati generasi muda.
Lebih lanjut, Suyasa mengingatkan pentingnya generasi muda untuk mencintai bangsa dan negara, menempatkan kepentingan nasional di atas segalanya, seperti yang diperjuangkan oleh Pahlawan I Gusti Ngurah Rai. Ia menekankan bahwa kegiatan ini harus dilakukan secara intensif dan konsisten agar generasi muda, meskipun terpengaruh oleh perkembangan zaman dan teknologi, tetap dapat mencintai bangsa dan negara.
Kirab Pataka, Panji-Panji, dan Surat Sakti I Gusti Ngurah Rai diarak menuju Monumen Perang Jagaraga, dan keesokan harinya, pataka, panji-panji, dan surat sakti tersebut akan diserahkan kepada pemerintah Kabupaten Karangasem.
Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2023/11/13/373133/Pataka-dan-Panji-I-Gusti...html