Pawai ogoh-ogoh di Lamongan merupakan wujud dari keharmonisan sosial yang dibina oleh masyarakat Desa Balun atau Desa Pancasila, yangmana di dalamnya terdapat 3 agama meliputi Hindu, Islam, dan Kristen. Dituturkan oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi bahwa keharmonisan yang menyelimuti masyarakat Balun wujud dari tingginya indeks kesalehan sosial Lamongan yakni sebesar 86,77%, dimana salah satu indikator untuk mengukurnya ialah kerukunan masyarakat.
?Ç£Selamat Hari Raya Nyepi dan Tahun Baru Caka 1945. Saya sangat bangga akan keharmonisan sosial yang dibina masyarakat Desa Balun ini, karena perilaku kalian semua mampu meningkatkan angka kesalehan Lamongan,?Ç¥ tutur Bupati yang akrab disapa Pak Yes saat memberikan sambutan pada kegiatan menyambut Hari Raya Nyepi yang mengusung tema ?Ç£Melalui Dharma Agama, Dharma Negera Kita Sukseskan Pesta Demokrasi Indonesia?Ç¥.
Menjadi bagian dari ritual umat Hindu tiap tahun, pawai ogoh-ogoh dimaknai sebagai pemusnahan sifat buruk manusia yang ditandai dengan pembakaran ogoh-ogoh yang melambangkan roh jahat.
Sumber asli: https://radarbangsa.co.id/pawai-ogoh-ogoh-di-lamongan-kembali-tampil-sambut-tahun-baru-caka-1945/