Sutrisno Pangaribuan, kader PDIP dan Presidium GaMa Centre, mengkritik sikap reaktif elit PDIP terhadap penertiban baliho pasangan Ganjar-Mahfud di Bali. Ia menilai elit PDIP terlalu berlebihan merespons penurunan atribut kampanye, apalagi setelah Gibran (putra Presiden Jokowi) maju sebagai cawapres dan dinilai tidak ditindak tegas oleh partai.
?????º?? Poin-Poin Sikap dan Pandangan:
Penertiban baliho oleh Satpol PP Bali seharusnya cukup ditangani oleh DPD PDIP dan DPRD Bali, bukan DPP atau anggota DPR RI.
PDIP diminta lebih dewasa dan tidak reaktif terhadap hal kecil seperti penurunan baliho.
Partai harus menjadi contoh kampanye positif, mengikuti aturan pemasangan alat peraga kampanye.
Kemenangan Pemilu tidak ditentukan oleh jumlah baliho, melainkan oleh kepercayaan rakyat terhadap Ganjar-Mahfud sebagai ?ó?é¼?ôorang biasa?ó?é¼?¥.
Pj. Gubernur Bali dianggap tidak berwenang menertibkan baliho di wilayah yang bukan kewenangan provinsi.
Penertiban menggunakan Satpol PP, TNI, dan Polri dinilai sebagai bentuk abuse of power dan arogansi kekuasaan.
Aksi ?ó?é¼?ôcari muka?ó?é¼?¥ Pj. Gubernur Bali kepada Presiden Jokowi disebut menciptakan kegaduhan, dan diminta agar Presiden mencopot Pj. Gubernur Bali.
Sutrisno menutup pernyataannya dengan keyakinan bahwa Ganjar-Mahfud akan tetap menang, bahkan tanpa baliho, dan mengusulkan penggunaan tagar seperti:
#takutbalihoganjarmahfud
#turunkanbalihoganjarmahfud
#ganjarmahfudmenangtanpabaliho
Sumber asli: https://suaramedannews.com/pdip-stop-baper-baliho-kecil/