Evan Eryanto, Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni, mengungkapkan bahwa alat MES ini telah terpasang di empat kapal Pelni, yaitu KM Kelud, KM Tidar, KM Pangrango, dan KM Bukit Raya. Ia berharap pemasangan alat ini dapat menambah keyakinan masyarakat dalam menggunakan moda transportasi laut, khususnya kapal Pelni.
MES berfungsi sebagai jaring pengaman yang digunakan dalam situasi darurat untuk mengevakuasi penumpang dari dek atas kapal. Penumpang dapat menuruni jalur jaring dan menaiki rakit penyelamat yang mengembang di air laut. Meskipun alat ini disiapkan, Pelni berharap peralatan keselamatan tersebut tidak perlu digunakan dan setiap pelayaran selalu dalam keadaan aman.
Selain MES, kapal-kapal Pelni dilengkapi dengan jaket pelampung, sekoci, dan rakit penyelamat (inflatable liferaft/ILR). Setiap unit ILR dapat mengangkut hingga 100 orang, dan Pelni memiliki total 1.439 unit ILR di 26 kapal penumpangnya. Dengan kapasitas total 34.193 penumpang, alat keselamatan yang terpasang dapat menyelamatkan hingga 133.453 orang, memenuhi standar pelayaran internasional.
Pelni memastikan kesiapan kapal untuk menghadapi angkutan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, yang akan berlangsung dari 11 Desember 2023 hingga 8 Januari 2024. Selama periode tersebut, jadwal dan rute kapal juga akan disesuaikan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. Selain layanan penumpang, Pelni juga mengoperasikan kapal perintis dan kapal logistik untuk mendukung aksesibilitas di wilayah tertinggal dan terpencil.