Poin-poin utama:
PTBA memanfaatkan lahan pasca tambang untuk membangun pusat persemaian yang kini menghasilkan 500.000 bibit per tahun, dengan target naik menjadi 2–3 juta bibit.
Rehabilitasi DAS dilakukan di Banyuasin, Muara Enim, Lahat, dan Kulon Progo, dengan total penanaman mencapai 4 juta batang pohon.
Program ini menciptakan 222.000 hari kerja (HOK) dan perputaran ekonomi senilai Rp 22 miliar, dengan prioritas pada tanaman produktif dan endemik.
PTBA juga membangun Tanjung Enim Kota Wisata sebagai bagian reklamasi alternatif, dengan destinasi seperti Museum Batubara, Mini Zoo, Waterpark, dan yang sedang dibangun: Botanical Garden seluas 17 ha.
Fatma Puspitasari dari Kemenko Marves mengapresiasi kontribusi PTBA terhadap ekonomi sirkuler, sembari mengingatkan pentingnya pemulihan lahan kritis akibat kegiatan tambang.
Menurut Fatma, jika tidak ada tindakan, lahan kritis nasional diproyeksikan akan mencapai 19 juta ha pada 2024, naik dari 4,9 juta ha pada tahun 2000.
Program ini dinilai berhasil memadukan pemulihan lingkungan dengan penguatan ekonomi masyarakat lokal.
Sumber asli: https://radarbangsa.co.id/pemanfaatan-lahan-bekas-tambang-ptba-dari-persemaian-hingga-wisata/