Gus Anshori mengungkapkan bahwa pembagian sembako tersebut bukan berasal dari DPC Gerindra Lamongan maupun tim pemenangan Prabowo-Gibran di Kabupaten Lamongan. "Jadi begini, terkait pembagian sembako bergambar Prabowo-Gibran yang ada di salah satu desa di Kecamatan Modo itu kan baru ditemukan satu orang, jadi itu bukan dari tim pemenangannya Prabowo-Gibran Kabupaten Lamongan. Karena apa? Karena tim pemenangan Pak Prabowo sama Mas Gibran di Kabupaten Lamongan itu belum terbentuk," ujarnya pada Rabu (15/11).
Lebih lanjut, Gus Anshori, yang merupakan politisi asal Kecamatan Turi, menyatakan bahwa partai Gerindra hingga saat ini tidak memiliki program untuk membagikan sembako. "Yang jelas, pembagian sembako itu bukan dari tim pemenangan Pak Prabowo-Gibran Kabupaten Lamongan maupun dari DPC Partai Gerindra Lamongan," tegasnya.
Ia menduga bahwa pembagian sembako tersebut dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, yang ingin memfitnah tim pemenangan Prabowo atau melakukan kampanye hitam untuk menghancurkan nama baik Pak Prabowo, terutama menjelang Pilpres. "Kami juga meminta kepada Bawaslu untuk menuntaskan kasus ini, biar masyarakat tahu bahwa ini bukan dilakukan oleh tim pemenangan Pak Prabowo maupun oleh Partai Gerindra. Tim pemenangan Prabowo di Kabupaten Lamongan ini belum terbentuk," ucapnya.
Gus Anshori juga meminta kepada para kader Gerindra, pendukung, dan simpatisan Prabowo-Gibran untuk menahan diri terkait banyaknya berita yang berbau fitnah terhadap pasangan tersebut. "Kita hadapi dengan tersenyum, sabar, berdoa, dan terus mensosialisasikan program-program pasangan Prabowo-Gibran. Kami meyakini banyaknya fitnah ini sebagai tanda-tanda kemenangan dalam Pilpres 2024," tambahnya.
Sebelumnya, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, juga membantah dugaan pembagian sembako berupa beras kepada warga Lamongan. "Tim pemenangan Prabowo-Gibran maupun pengurus DPC Gerindra yang ada di daerah sejauh ini tidak ada program bagi-bagi beras," ungkapnya.