Apel peringatan Hari Santri secara nasional dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Di Sultra, apel peringatan diselenggarakan oleh Kanwil Kementerian Agama Sultra yang dipusatkan di Pesantren Al Mannan, Kendari.Dalam kesempatan ini, Pj. Gubernur Sultra mengajak para Santri berperan sebagai pondasi dan pilar kekuatan bangsa untuk meneladani semangat ulama dan santri pendahulu ketika merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.?Ç£Ulama dan santri juga memiliki peran penting dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Perjuangan mereka harus diingat dan diteladani,?Ç¥ kata Andap usai apel.Andap mengatakan bahwa para Santri, harus aktif dalam mengisi pembangunan Tanah Air. Kontribusi ulama dan santri bagi Kemerdekaan RI, menjadi alasan utama ditetapkannya peringatan HSN setiap 22 Oktober.Andap menjelaskan, tanggal 22 Oktober dipilih sebagai HSN merujuk pada resolusi jihad yang dicetuskan Hadratussyaikh KH Hasyim Asy?ÇÖari, yang menggerakkan massa untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.Tujuan dari resolusi itu adalah untuk menghadang tentara Belanda yang menyamar sebagai NICA (Netherlands Indies Civil Administration). Para santri di Surabaya kemudian menyerbu Markas Brigade 49 Mahratta yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal Aubertin Walter Sothern Mallaby.Baca Juga:Taklukkan Turkmenistan, Timnas U-23 Buat Sejarah Lolos ke Piala Asia 2024?Ç£Resolusi jihad merupakan peristiwa penting yang menggerakkan santri, pemuda dan masyarakat untuk bergerak bersama, berjuang melawan pasukan kolonial,?Ç¥ ujar Andap.Kontribusi santri masa kini ditunjukkan lewat beragam karya inovasi yang dipamerkan bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional. Selain itu, ada pula kemah Santri serta Pekan Olahraga dan Kesenian (Porseni).Perlu diketahui, di Sultra sendiri terdapat 139 pesantren, 21.599 santri terdiri dari 1.127 santriwan dan 10.372 santriwati, serta 469 ustaz. Jumlah itu tersebar pada 17 Kabupaten/Kota.Post Views:1.001
Dalam kesempatan ini, Pj. Gubernur Sultra mengajak para Santri berperan sebagai pondasi dan pilar kekuatan bangsa untuk meneladani semangat ulama dan santri pendahulu ketika merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.?Ç£Ulama dan santri juga memiliki peran penting dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Perjuangan mereka harus diingat dan diteladani,?Ç¥ kata Andap usai apel.Andap mengatakan bahwa para Santri, harus aktif dalam mengisi pembangunan Tanah Air. Kontribusi ulama dan santri bagi Kemerdekaan RI, menjadi alasan utama ditetapkannya peringatan HSN setiap 22 Oktober.Andap menjelaskan, tanggal 22 Oktober dipilih sebagai HSN merujuk pada resolusi jihad yang dicetuskan Hadratussyaikh KH Hasyim Asy?ÇÖari, yang menggerakkan massa untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.Tujuan dari resolusi itu adalah untuk menghadang tentara Belanda yang menyamar sebagai NICA (Netherlands Indies Civil Administration). Para santri di Surabaya kemudian menyerbu Markas Brigade 49 Mahratta yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal Aubertin Walter Sothern Mallaby.Baca Juga:Taklukkan Turkmenistan, Timnas U-23 Buat Sejarah Lolos ke Piala Asia 2024?Ç£Resolusi jihad merupakan peristiwa penting yang menggerakkan santri, pemuda dan masyarakat untuk bergerak bersama, berjuang melawan pasukan kolonial,?Ç¥ ujar Andap.Kontribusi santri masa kini ditunjukkan lewat beragam karya inovasi yang dipamerkan bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional. Selain itu, ada pula kemah Santri serta Pekan Olahraga dan Kesenian (Porseni).Perlu diketahui, di Sultra sendiri terdapat 139 pesantren, 21.599 santri terdiri dari 1.127 santriwan dan 10.372 santriwati, serta 469 ustaz. Jumlah itu tersebar pada 17 Kabupaten/Kota.Post Views:1.00