Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Senin, 20 November 2023 | 18:40 WIB
Pemerintah mendorong munculnya produk-produk di dalam negeri yang memiliki kompleksitas tinggi yang mencakup berbagai lini industri. Suharso Monoarfa, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), menyatakan bahwa Indonesia belum memiliki produk yang terbentuk dari kompleksitas industri yang tinggi.
“Kita ini belum punya produk yang terbentuk dari kompleksitas industri yang tinggi, yang kemudian kaki-kakinya ada di Indonesia, enggak ada,” ujar Suharso. Ia menambahkan bahwa jika kondisi ekonomi Indonesia tidak mengalami perubahan secara struktural, maka belum ada produk-produk unggulan yang benar-benar bersinar.
Suharso menjelaskan bahwa belum ada produk yang memiliki daya kompleksitas tinggi yang dihasilkan dari berbagai lini industri pendukung. Menurutnya, industri yang berjalan di Tanah Air masih bersifat tunggal (single industry), sehingga tidak mengembangkan keterkaitan yang kuat dengan industri lainnya. “Sehingga kita punya daya untuk mengangkatnya itu enggak ada. Itu yang saya geregetan dari dulu sampai saat ini,” ucapnya.
Ia mencontohkan Korea Selatan yang memiliki perkembangan industri yang melambung tinggi karena memiliki produk seperti mobil dan gawai yang dapat melahirkan kompleksitas yang tinggi. Suharso juga menyebutkan bahwa Indonesia memiliki PT Dirgantara Indonesia dan PT PAL, yang jika terstruktur dan didorong dengan baik, akan memberikan daya ungkit yang besar terhadap pertumbuhan industri.
Lebih lanjut, Suharso menyoroti keberadaan entrepreneur di Indonesia yang lebih banyak berperan sebagai pedagang (trader) dan jarang sebagai pencipta produk (maker). “Kita hanya bisa bikin platform untuk marketplace tetapi kita tidak bikin produknya. Desain ini yang harus kita punya dan itu harus yang lead, itu adalah produk. Harus ada produk yang take a lead lalu kemudian kita desain, baru benar itu,” ujarnya.