Ia menjelaskan, pembatasan proyek smelter yang menghasilkannickel pig iron(NPI) dan feronikel (FeNi) ini bertujuan demi menjaga suplai nikel.
?Ç£Kalauoversupply,pasti akan menimbulkan harga turun. Ini yang juga kita hindari,?Ç¥ terangnya, dikutip dari laman CNBC, Jumat (22/9/2023).
Oleh karenanya, katanya menegaskan, pemerintah memutuskan untuk tidak menambah proyek baru. Proyek-proyek yang sudah memperoleh izin sebelumnya masih diperbolehkan melanjutkan pembangunannya.
Saat ini, lanjut Seto, pelaku usaha smelter sudah menghentikan investasi baru untuk proyek smelter yang menghasilkan produk NPI dan FeNi.
?Ç£Kita juga belum mengeluarkan izin baru ya setahu saya. Jadi, yang lagi membangun sekarang itu memang yang sudah memperoleh izin-izin sebelumnya,?Ç¥ jelasnya.
Ia menerangkan, pelaku usaha secara otomatis tidak menambah investasi baru mengingat harga jual nikel turun beberapa waktu terakhir. Adapun penurunan harga komoditas dinilai turut memberi dampak pada nilai keekonomisan proyek.
Tak sampai di situ, pelaku usaha smelter bahkan disebut sudah mulai menggelontorkan investasi untuk meningkatkan kualitas pengolahan yang dimiliki. Artinya, bijih nikel diolah menjadi produk yang lebih bernilai tambah.
?Ç£Jadi, akhirnya jugakanpara pengusaha smelter juga mencoba cari cara,?Ç¥ tambahnya.
Meski demikian, Seto menegaskan, pemerintah tidak bakal memberikan dukungan insentif tambahan untuk peningkatan nilai tambah yang sedang dilakukan oleh perusahaan smelter saat ini.
Sumber asli: https://nikel.co.id/2023/09/22/pemerintah-stop-terbitkan-izin-baru-moratorium-smelter-nikel/