Bupati Sidoarjo, yang akrab dipanggil Gus Muhdlor, menyatakan bahwa penghargaan ini merupakan bukti komitmen Pemkab Sidoarjo dalam meningkatkan pelayanan kesehatan. "Kami terus berkomitmen meningkatkan pelayanan terbaik, terutama di bidang pelayanan kesehatan. Kalau masih ada yang cemberut dalam melayani, laporkan saya!" ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan, Fenny Apridawati, menjelaskan bahwa penghargaan ini tidak terlepas dari keberadaan Griya Sehat yang dibangun di Kecamatan Sukodono. Selain itu, indikator penilaian program puskesmas juga berkontribusi dalam menjadikan Sidoarjo sebagai yang terbaik. "Adanya pelayanan kesehatan tradisional yang terintegrasi dengan puskesmas dan rumah sakit menjadi nilai plus untuk Sidoarjo," tambahnya.
Fenny juga menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat melalui kelompok Asuhan Mandiri Toga (Asman), yang berperan dalam mendukung program prioritas. "Penyehat Tradisional yang sudah memiliki Surat Terdaftar Penyehat Tradisional (STPT), Panti Sehat Berkelompok, dan pembinaan penyehat tradisional adalah beberapa contoh keberhasilan kami," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa produk olahan Toga dari kelompok Asman telah bermitra dengan salah satu hotel di Sidoarjo dan dipasarkan di gerobak display puskesmas serta pameran-pameran. "Kami melaksanakan implementasi pelayanan kesehatan tradisional untuk mendukung pengendalian hipertensi. Prestasi ini tidak berhenti di sini; kami akan terus berinovasi dan berkreasi," pungkasnya.
Sebagai informasi, selain Kabupaten Sidoarjo, peraih penghargaan Pelita Ceria 2023 lainnya adalah Kabupaten Blitar, Kota Surabaya, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Jombang, dan Kota Pasuruan.
Sumber asli: https://radarbangsa.co.id/pemkab-sidoarjo-meraih-juara-i-penyelenggara-pelayanan-kesehatan-tradisioanal/