Asrun Lio menekankan pentingnya memahami persoalan kemiskinan agar pemerintah dapat mengambil tindakan yang tepat sasaran. Meskipun demikian, ia menjelaskan bahwa tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan di Sultra mengalami penurunan. Indeks kedalaman kemiskinan pada Maret 2023 tercatat sebesar 1,961, menurun dari 2,048 pada September 2022. Penurunan ini menunjukkan bahwa strategi percepatan penanggulangan kemiskinan yang diterapkan cukup berdampak.
Asrun Lio merinci delapan strategi yang diterapkan oleh Penjabat (Pj.) Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, untuk mengatasi kemiskinan, antara lain:
1. Pengendalian harga dan ketersediaan pangan strategis.
2. Percepatan penanganan kemiskinan dan stunting.
3. Pemberdayaan UMKM berbasis digital dan kearifan lokal.
4. Percepatan penyelesaian proyek strategis nasional.
5. Optimalisasi pemberdayaan potensi pariwisata berkelanjutan.
6. Hilirisasi nikel dan aspal ramah lingkungan.
7. Akses pendidikan, kesehatan, dan pemenuhan kebutuhan dasar yang merata.
8. Memastikan pelaksanaan Pemilu yang beradat.
Asrun Lio juga menyebutkan bahwa pelaksanaan poin-poin tersebut dapat dilihat dari laju inflasi yang berhasil ditekan dan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mengalami kenaikan sebesar 0,57 poin. Peningkatan IPM ini berkaitan dengan produktivitas penduduk, di mana jika produktivitas rendah, pendapatan masyarakat juga akan rendah, yang berdampak pada jumlah penduduk miskin.
Ia menekankan bahwa Pemprov Sultra berkomitmen untuk meningkatkan akses pendidikan berkualitas bagi semua warga, termasuk mereka yang berasal dari keluarga miskin, guna memastikan kesempatan yang sama dalam mendapatkan pendidikan yang baik.