Melansir
Antara
, dikutip dari Medical Daily, pada Jumat (21/7/2023), para peneliti awalnya meneliti komposisi molekuler dari ekstrak kopi espreso dan mengidentifikasi komponen utamanya. Mereka kemudian melakukan eksperimen
in vitro
dan
in-cell
untuk mengevaluasi dampak kopi pada bagian otak.
Studi tersebut mengungkapkan bahwa seluruh ekstrak kopi, kafein, dan genistein memiliki sifat biologis dalam mencegah aktivitas agregasi, kondensasi, dan pembenihan di wilayah atau yang berulang.
Senyawa espreso tidak hanya mencegah penumpukan tetapi juga mampu mengikat fibril yang telah dibentuk sebelumnya. Dengan meningkatnya konsentrasi ekstrak espreso dan dengan peningkatan senyawa kafein atau genistein, fibril menjadi lebih pendek. Efek paling dramatis ditemukan dengan penggunaan ekstrak espreso lengkap.
Sumber asli: https://www.suarasurabaya.net/senggang/2023/peneliti-sebut-konsumsi-espreso-dapat-mengurangi-risiko-alzheimer/