Pengrajin Batik Asal Surabaya Ajak Tetangga Sekitar Bikin Batik Sapu Lidi

Wilayah
Jawa Timur
Kategori
Tanpa Kategori
Penulis
Andy Setiawan
Tanggal
2023-10-03
Views
0
**SURABAYAONLINE.CO** – Pengrajin batik Mohammad Huri, yang berlokasi di kawasan Jetis Kulon, Wonokromo, Surabaya, memilih untuk mempertahankan kegiatannya dalam mengembangkan batik. Ia telah menjalankan usaha batik sejak tahun 2018 dan mulai berkembang pesat pada tahun 2020 hingga kini.

Huri menceritakan awal inovasinya dalam menciptakan motif baru untuk karya batiknya. "Dulu itu pas COVID-19, kepikiran bikin motif baru yang bagus tapi gampang. Akhirnya ya itulah batik sapu lidi," ungkapnya.

Setelah bertahan dari gelombang pandemi, Huri mulai mengembangkan motifnya dan mengajak tetangga di sekitar untuk ikut serta dalam membuat batik. "Akhirnya ya saya coba ajak mereka itu, tetangga yang lain. Kan daripada diam tidak jelas, tidak ada kerjaan, mending ayo bikin batik bareng-bareng," kata Huri.

Ia menjelaskan bahwa ide pembuatan batik sapu lidi merupakan pengembangan dari batik tulis biasa. Huri teringat dengan orang-orang yang ingin belajar membatik tetapi kesulitan dalam menggunakan canting. "Banyak orang baru belajar batik itu kesulitan mencanting. Terus saya kepikiran, orang itu belajar kan lama, sedangkan mereka pengen belajar cepat," katanya.

"Kemudian saya kepikiran dalam ilmu seni lukis itu ada yang namanya seni kontemporer, di mana alat itu bisa dimodifikasi. Lalu saya teringat cipratan, tetesan... tetesan yang menarik dari canting-canting itu," tambahnya.

Huri juga menceritakan pengalamannya saat berkomunikasi dengan produser batik asal Jakarta yang memberinya saran untuk membuat batik. "Biasanya kan kalau batik itu dari kain dulu baru dijahit. Lah yang ini tidak, dibalik... Dijahit dulu baru dibalik," ujarnya.

Ia menilai saran dari produser batik asal Jakarta tersebut merupakan cara baru untuk membuat baju batik, sehingga saat membatik bisa langsung memiliki bayangan seperti apa hasil jadinya meskipun belum selesai. "Ya gitu, makanya nanti bagian itu sebelah mana. Jadi kan lebih enak," ungkapnya sambil memperagakan.

Usaha batik sapu lidi miliknya kini sudah mulai berkembang hingga sampai ke Finlandia. "Jadi itu dikirim ke Finlandia. Cabang di Surabaya tidak ada, kalau di Gresik ada cabangnya tapi di sekolahan," katanya.

Huri menyebutkan bahwa hasil dari motif barunya, yaitu motif sapu lidi, berkisar dari harga Rp100.000 hingga Rp400.000. Ada juga orang-orang yang melakukan pemesanan kepadanya untuk dibuatkan batik. "Cuman kalau pesanan model gitu, harganya itu lebih mahal. Jadi kalau biasanya beli anggaplah Rp300.000 bisa sampai Rp500.000 per batik, tergantung modelnya," katanya.

Untuk pembuatan batik di rumahnya, ia rutin melakukannya setiap minggu, karena dari hari Senin hingga Sabtu ia harus mengajar di sekolah. "Tiap minggu biasanya seperti ini, kalau hari biasa itu tidak menentu, kadang ya ikut acara lomba, ekspo seperti itu," katanya.

Pembuatan batik yang dikembangkan dengan seni kontemporer ini membutuhkan waktu setidaknya 1 hingga 3 hari untuk penyelesaiannya. Huri mengatakan bahwa jika ada orang yang membeli produk batiknya dengan mendatangi langsung ke rumahnya, akan diberi harga yang lebih murah dibandingkan harga batik yang sudah dipasarkan.

Sumber asli: https://surabayaonline.co/2023/10/03/pengrajin-batik-asal-surabaya-ajak-tetangga-sekitar-bikin-batik-sapu-lidi/

Tags: orang motif batik huri batiknya