Putri Suastini menyampaikan bahwa Pakis Bali memiliki 2 program kerja yaitu sosialisasi dan aksi sosial. Ia juga menyampaikan pentingnya krama istri (kaum perempuan adat) menjaga adat, seni, dan budaya sekaligus lingkungan.
Baca juga:
Ny. Putri Koster Tekankan Jaga Adat dan Budaya Bali
Anggota Pakis hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman untuk mampu memimpin dan mensosialisasikan terkait pelestarian budaya dan adat istiadat. ?Ç£Jangan sampai budaya yang sedari dulu disusun rapi, diciptakan dan sudah dijaga dengan baik, saat ini menjadi campur aduk,?Ç¥ ucapnya.
Ia mencontohkan Tari Rejang yang dulu diciptakan sebagai tari sakral yang dipercaya menjadi prosesi tarian menyambut turunnya para dewa, saat ini semakin banyak Tari Rejang yang diciptakan dengan nama yang beraneka ragam. Selain itu, dipentaskan di tempat yang terkadang tidak sesuai.
Baca juga:
Ny. Putri Suastini Koster Getol Sosialisasikan Kepedulian Lingkungan hingga Budaya
Dalam kesempatan tersebut, Putri Koster juga menjabarkan sistem pengelolaan sampah berbasis sumber. ?ÇÿSebaiknya kita semua mulai menjaga kebersihan lingkungan di mana kita tinggal, di mana kita berada dan di mana kita berkunjung. Ketika kita mampu menjaga alam dengan baik dan tulus, maka alam juga akan menjaga kehidupan kita di dunia ini,?Ç¥ ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Putri Koster juga mengunjungi stand-stand UMKM, mulai dari tenun hingga beraneka makanan dan minuman yang diproduksi oleh warga setempat. Diharapkan lewat Banglor Festival ini anak-anak muda di Desa Sibang Kaja semakin terpacu semangatnya sehingga bisa memajukan desa lewat kreativitasnya. (kmb/balipost)
Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2023/10/28/370695/Penting,Peran-Krama-Istri-Jaga...html