DENPASAR — Penyerangan terhadap Kantor Satpol PP Denpasar oleh sekitar 25 orang pada Minggu (26/11/2023) menyisakan fakta mengejutkan. Salah satu pelaku dilaporkan berteriak mengaku sebagai anggota TNI saat aksi berlangsung.
Menanggapi hal tersebut, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Harfendi, S.I.P., M.Sc., menegaskan bahwa pihaknya tengah melakukan pendalaman.
“Masih didalami oleh Sintel Dam (Kodam IX/Udayana). Kalau terbukti akan disesuaikan dengan proses hukum yang berlaku,” ujar Mayjen Harfendi, Senin (27/11).
Berdasarkan keterangan saksi, I Made Widiantara (36), pegawai Satpol PP Kota Denpasar, para pelaku mendatangi kantor Satpol PP sekitar pukul 04.30 WITA. Mereka menggedor pintu gerbang sambil berteriak “buka, buka.”
Saat tidak mendapat respons, salah satu pelaku mengeluarkan pistol dan menjebol pintu. Mereka lalu menganiaya petugas Satpol PP yang berjaga. Akibatnya, sejumlah petugas mengalami luka, antara lain:
* **Wayan Wiratma** mengalami luka robek di bibir.
* **Ketut Giri Asta** luka robek di pelipis kiri dan pingsan.
* **Agung Tirta Yusa** luka robek di dahi.
* **Made Budiantara** luka lecet di lengan kanan.
* **A.A. Made Wirawan** luka lebam dan lecet di pipi kiri.
Selain itu, pelaku juga merusak mobil dinas Satpol PP, di antaranya:
* Mobil bernopol DK 8294 B, kaca depan pecah dan pintu samping kiri penyok.
* Mobil DK 8422 A, kaca depan pecah dan bodi depan kiri penyok.
Satu sepeda motor juga ikut dirusak.
Setelah melakukan penganiayaan dan perusakan, pelaku membawa kabur 33 pekerja seks komersial (PSK) yang sebelumnya diamankan Satpol PP.
Kasus ini masih diselidiki lebih lanjut, dan Pangdam IX/Udayana memastikan tidak akan melindungi oknum jika ada anggota TNI yang terbukti terlibat.
Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2023/11/27/375416/Penyerang-Kantor-Satpol-PP-Ngaku...html