Perempuan yang akrab disapa Anik ini menuturkan fakta yang terjadi di desanya itu yang menggugah dirinya merintis taman pintar untuk membantu anak-anak kurang mampu memperoleh pendidikan sehingga bisa memiliki masa depan yang lebih baik. Anik yang lulusan S3 Universitas Negeri Malang ini menginsiasi pembelajaran anak sejak 2016 bersama sejumlah koleganya yang juga memiliki concern yang sama.
?Ç£Rata-rata anak tamat SD sudah bekerja menjadi asisten rumah tangga. Sangat jomplang dengan saya, yang dari desa yang sama, berpendidikan S3. Karena melihat hal seperti itu, saya tergugah membuat sebuah wadah untuk belajar. Tempat belajar ini saya namakan Taman Pintar,?Ç¥ ungkapnya saat sesi wawancara lewat zoom, Selasa (12/9).
Mulanya, lanjut Anik, taman pintar yang diinisiasi ini tak berbentuk yayasan, melainkan komunitas Social Project Jyoti (SPJ). Namun, seiring makin tingginya minat anak-anak untuk ikut belajar di taman pintar yang tak berbayar ini, ia pun membuka diri untuk menerima donasi. Karena menerima donasi dari berbagai pihak, ia membutuhkan legalitas sehingga dibuatlah Yayasan Project Jyoti Bali (YPJB) pada 2020.
Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2023/09/13/362002/Percaya-Karma-Itu-Nyata,Anik...html