Pak Yes mengajak santri untuk menjadi teladan dalam menjalani jihad ini, menggunakan buku sebagai senjata dan pena sebagai tongkat kebijaksanaan. Ia menekankan pentingnya memperdalam ilmu dan menyebarkan pengetahuan, terutama di tengah era ketidakpastian. Santri Lamongan diharapkan dapat menjadi solusi bagi masyarakat melalui inovasi, kreativitas, dan jejaring yang kuat, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Dalam menyongsong generasi emas 2045, Pak Yes berpesan agar santri bersama-sama membangun peradaban manusia dengan meningkatkan intelektual yang didukung oleh sentuhan spiritual. Ia menekankan pentingnya prinsip hablum minallah dan hablum minannas untuk mewujudkan kesalehan dan kebajikan bagi umat.
Selain itu, Pak Yes juga mengingatkan para santri untuk tetap adaptif terhadap kemajuan teknologi, memanfaatkan teknologi dan media sosial dengan bijak. Ia berharap santri sebagai gerakan intelektual dan religiusitas yang lahir dari pesantren dapat mewarisi semangat para ulama, khususnya dalam merawat ahli sunnah wal jamaah dan hubbul wathon minal iman.
Pada kesempatan yang sama, dilakukan penandatanganan naskah hibah aset tanah dari Pemkab Lamongan kepada Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Lamongan, yang mencakup Kantor Kemenag Kecamatan Sarirejo, Babat, Sukorame, dan Karangbiangun, yang ditandatangani oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi bersama Kepala Kemenag Lamongan, HM Syamsuri.
Sumber asli: https://radarbangsa.co.id/peringatan-hari-santri-2023-di-lamongan-ini-tuturnya-pak-yes/