SURABAYAONLINE.CO – Rakyat Jalur Gaza, Palestina saat ini mungkin berteriak "mata nasrullah" (kapan datang pertolongan Allah), yang sangat bisa dipahami. Kondisi mereka saat ini mirip dengan keadaan ketika Rasul dan orang-orang beriman meneriakkan kalimat tersebut, sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 214:
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, 'Kapankah datang pertolongan Allah?' Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.”
Bisa dibilang, rakyat Jalur Gaza saat ini menghadapi cobaan atau ujian level tiga. Terinspirasi dari ayat di atas, level satu adalah "ba'sa" atau kemelaratan. Level kedua adalah "dhararau" atau penderitaan, yang dialami Nabi Ayub. Adapun level tiga adalah "zulzilu" atau guncangan, yang berarti banyak ujian yang bertubi-tubi.
Bagaimana tidak bisa disebut "zulzilu"? Mereka diembargo oleh Zionis Israel tanpa makanan, air bersih, listrik, dan fasilitas hidup lainnya. Ancaman terhadap nyawa mereka selalu ada, dengan bom dan peluru yang siap mengancam kapan saja.
Di tengah deraan derita dan kegetiran hidup, mereka tetap pantang menyerah terhadap Zionis. Tawaran-tawaran menggiurkan tidak membuat mereka tergoda. Kuncinya, mereka memiliki landasan spiritual yang kokoh, yang pertama adalah ridha atas ketetapan Allah.
“Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah” (QS. Al-Hadid 57:22).
Kedua, ujian tersebut, termasuk jihad fi sabilillah, betapapun beratnya, adalah pintu untuk mendapatkan ampunan dan surga. Mereka menghadapinya dengan sabar.
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kamu, dan belum nyata orang-orang yang sabar” (QS. Ali 'Imran 3:142).
Orang-orang yang sabar adalah calon penghuni surga. Untuk mencapai surga, tidak bisa dengan cara biasa-biasa saja, melainkan dengan ibadah yang sungguh-sungguh.
“(Yaitu) surga-surga 'Adn, mereka masuk ke dalamnya bersama dengan orang yang saleh dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya, dan anak cucunya, sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu” (QS. Ar-Ra'd 13:23).
“(Sambil mengucapkan), 'Selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu.' Maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu” (QS. Ar-Ra'd 13:24).
Perjuangan rakyat Palestina yang dilandasi spiritual Al-Qur'an di atas pasti tidak sia-sia. Saya yakin, Allah segera menjawab teriakan mereka: "mata nasrullah" dengan jawaban: "ala inna nasrallahi qarib" (ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat).
“Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi itu, dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi)” (QS. Al-Qasas 28:5).
Allah pasti menepati janji-Nya. Mudah-mudahan tahun 2024 atau lebih cepat.
Rabbi 'alam.
Sumber asli: https://surabayaonline.co/2023/10/16/peta-derita-dan-surga-di-palestina/