Ketua Umum GPBI, Heri Ginting, mengatakan keputusan mendukung Ganjar-Mahfud didasari pandangan bahwa keduanya merupakan representasi rakyat biasa. “Ganjar dan Mahfud bukan anak, menantu, atau cucu presiden, bukan darah biru. Maka kami meyakini keduanya lebih mengerti kami sebagai rakyat. Kedua sosok tersebut ditempa melalui proses panjang, tidak instan. Maka kami tidak ragu mendukung dan berjuang memenangkan Ganjar-Mahfud,” ujarnya.
Heri juga menegaskan GPBI mendukung partai pengusung Ganjar-Mahfud, yakni PDIP, PPP, Perindo, dan Hanura. Ia berharap partai-partai itu membentuk koalisi permanen dari pusat hingga daerah. “Kami berharap agar Ganjar-Mahfud tidak lagi melakukan politik dagang sapi yang hanya mengutamakan kepentingan elit. Bagi-bagi kekuasaan seperti yang terjadi selama 9 tahun terakhir tidak terjadi lagi,” tambahnya.
Lebih jauh, Heri menyoroti minimnya perhatian pemerintah terhadap peternak. Ia menyinggung penyediaan bibit ternak, pakan murah, dan penanganan wabah penyakit ternak yang belum memadai. “Saat virus ASF menyerang babi, penyakit kuku dan mulut pada sapi, para peternak sama sekali tidak mendapat perlindungan dari negara. Kami dibiarkan saat menghadapi wabah, sementara saat panen, kami harus membayar pajak,” tutupnya.
Deklarasi ini turut dihadiri Sutrisno Pangaribuan, Juru Bicara Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Sumatera Utara. Ia mengatakan dukungan GPBI menjadi energi baru bagi TPD. “GPBI sebagai wadah berhimpun para peternak akan memperkuat Ganjar-Mahfud dalam menghadapi Pilpres di Sumut. Dukungan ini ibarat gelembung yang akan menjadi gelombang,” ujar Sutrisno.
Acara deklarasi GPBI ditutup dengan makan bersama yang disiapkan secara gotong royong oleh pengurus dan anggota GPBI.
Sumber asli: https://suaramedannews.com/peternak-dukung-ganjar-mahfud-di-sumut/