Pemerhati Budaya
KEPEMIMPINAN di suatu daerah, terutama yang memiliki karakteristik atau "berciri", tidak dapat mengabaikan aspek kelokalan, termasuk kultural. Pengalaman dalam memimpin, seperti yang pernah dijalani oleh Komjen Pol. (Pur) Dr. (HC) Andap Budhi Revianto, menjadi modal besar dalam konteks ini.
Andap Budhi Revianto, seorang purnawirawan perwira tinggi bintang tiga Polri, memiliki latar belakang yang kaya dalam kepemimpinan. Sebelum menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara (Desember 2016 - Maret 2018), ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Polda Banten ketika masih berpangkat komisaris besar. Pengalaman-pengalaman ini memberikan wawasan dan pemahaman yang mendalam tentang tantangan dan dinamika yang dihadapi dalam kepemimpinan di tingkat daerah.
Dalam konteks kepemimpinan yang efektif, penting bagi seorang pemimpin untuk memahami dan menghargai nilai-nilai lokal serta budaya masyarakat yang dipimpinnya. Hal ini tidak hanya akan memperkuat hubungan antara pemimpin dan masyarakat, tetapi juga akan menciptakan kebijakan yang lebih relevan dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat setempat. Dengan demikian, kepemimpinan yang berbasis pada kearifan lokal dapat menjadi kunci untuk mencapai keberhasilan dalam pembangunan dan pengelolaan daerah.
Sumber asli: https://telisik.id/news/pj-gubernur-sultra-andap-dan-makna-gelar-mia-ogena-bhawangi-yi-sulawesi-tenggara