Pulau yang terletak di satu kawasan dengan lokasi penyelenggaraan KTT ASEAN ke-42 ini menjadi _showcase_ pemanfaatan EBT dalam melistriki daerah terpencil dan mampu mengurangi emisi sebesar 485 ton CO2 per tahun.
Kehadiran PLTS ini, sekaligus menjadi bukti nyata PLN dalam mendukung program pemerintah untuk mencapai _Net Zero Emission_ pada 2060.
Sebelumnya, pulau terluar ini hanya bergantung pada genset swadaya masyarakat. Sekarang, dengan hadirnya PLTS masyarakat bisa mendapatkan akses listrik yang tidak hanya andal namun juga bersih.
Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, dulu masyarakat di Pulau Messah amat bergantung pada genset karena listrik di pulau terpencil di wilayah NTT ini hanya bertahan dari jam 18.00 WITA hingga 06.00 WITA. Bahkan, dulu masyarakat secara kolektif harus membeli solar sebagai bahan bakar operasional genset dengan biaya Rp10.000 per malam.
Ini merupakan bentuk hadirnya PLN untuk memberikan akses listrik yang andal dan bersih. Dengan adanya PLTS Messah ini, masyarakat kini bisa menikmati listrik 24 jam. Selain itu, PLN memberlakukan tarif yang terjangkau untuk semua pelanggan, kata Darmawan.
Sumber asli: https://surabayaonline.co/2023/05/06/pln-miliki-plts-berkapasitas-530-kwp-di-pulau-messah/