PLTU ini dibangun oleh PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP), yang merupakan hasil kerja sama antara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan China Huadian Hongkong Company Ltd (CHDHK). Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jisman Hutajulu, menyatakan bahwa kehadiran PLTU MT Sumsel-8 akan meningkatkan keandalan pasokan listrik di Sumatera, yang kebutuhan listriknya terus meningkat.
Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Arsal Ismail, berharap PLTU Tanjung Lalang dapat membantu PLN memenuhi kebutuhan listrik di wilayah Sumatera dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi. Ia menjelaskan bahwa PLTU ini menggunakan teknologi super critical yang efisien dan ramah lingkungan, serta menerapkan teknologi Flue Gas Desulfurization (FGD) untuk mengurangi emisi gas buang, khususnya sulfur dioksida.
PLTU MT Sumsel-8 akan menyuplai listrik ke PLN untuk kepentingan umum dalam Sistem Kelistrikan Sumatera dan membutuhkan pasokan batu bara sekitar 5,4 juta ton per tahun. Proyek ini memiliki nilai investasi sebesar USD 1,68 miliar.
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) adalah perusahaan pertambangan milik negara yang berfokus pada pertambangan, pengolahan, dan perdagangan batu bara. Didirikan pada tahun 1981, PTBA telah menjadi perusahaan terbuka sejak 2002 dan berkomitmen terhadap praktik berkelanjutan serta tanggung jawab lingkungan. Perusahaan ini juga berinvestasi dalam sumber energi terbarukan dan menerapkan standar etika yang tinggi, termasuk Manajemen Anti Penyuapan ISO 37001:2016.
Sumber asli: https://radarbangsa.co.id/pltu-sumsel-8-resmi-beroperasi-secara-komersial/