Buya Salman menyatakan bahwa biaya pendidikan untuk siswa laki-laki adalah Rp 600.000 per bulan, yang mencakup uang sekolah, asrama, konsumsi tiga kali sehari, serta biaya cuci baju dan setrika. Sementara untuk santri putri, biaya yang dibebankan adalah Rp 500.000 per bulan, dengan fasilitas yang sama, namun santri perempuan harus mencuci baju sendiri. Semua santri dan santriwati tinggal di asrama yang terpisah dan tidak diperbolehkan keluar tanpa izin dari petugas keamanan.
Dengan fasilitas asrama dan aturan yang telah disiapkan, Buya Salman berharap santri dan santriwati dapat menjadi dai/daiyah yang menguasai kitab kuning, tahfiz Al-Qur'an, serta memiliki akhlak mulia. Ia juga menekankan bahwa biaya Rp 600.000 per bulan, jika dibagi 30 hari, hanya sekitar Rp 20.000 per hari, yang dianggap sangat terjangkau untuk pendidikan dan tempat tinggal.
Imam Safei, salah seorang pengasuh Ponpes, menambahkan bahwa selain mata pelajaran umum, Ponpes Buya Salman juga memiliki program unggulan dalam pengajaran kitab kuning, tahfiz Al-Qur'an, dan pelatihan dai/daiyah. Pendaftaran untuk tahun ajaran baru akan dibuka pada bulan Februari, dan saat ini, murid-murid di Ponpes tersebut juga berasal dari berbagai daerah, termasuk Kalimantan, Jambi, dan beberapa daerah di luar Pulau Sumatera.
Dengan demikian, Ponpes Al Falah diharapkan dapat menjadi pilihan pendidikan yang baik bagi anak-anak di daerah tersebut.
Sumber asli: https://suaramedannews.com/ponpes-yang-di-kelola-buya-salman-jadi-salah-satu-sekolah-pilihan-orang-tua-di-madina/