Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyatakan, "Hari ini merupakan hari yang bersejarah karena mimpi besar kita untuk membangun pembangkit energi baru terbarukan dalam skala besar akhirnya bisa terlaksana. Indonesia berhasil membangun PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara dan nomor 3 di dunia." Ia juga menambahkan bahwa pertumbuhan pembangkit energi bersih di Indonesia semakin baik, dengan Jawa Barat memiliki PLTA hingga 1.000 MW.
Menteri Perdagangan Luar Negeri UEA, Thani bin Ahmed Al Zeyoudi, menekankan bahwa peresmian PLTS Terapung Cirata merupakan hasil konkret kerja sama antara Indonesia dan UEA. Ia menyatakan, "PLTS Terapung Cirata menjadi bukti kuatnya kerja sama ekonomi dan hubungan bilateral Indonesia dan UEA."
PLTS Terapung Cirata memanfaatkan 4 persen area Waduk Cirata, atau sekitar 200 hektare, dan terdiri dari 13 pulau yang berisi 340 ribu solar panel. Proyek ini mampu memproduksi energi bersih sebesar 245 gigawatt hour (GWh) per tahun dan mereduksi 214 ribu ton CO2 per tahun, serta dapat melistriki lebih dari 50 ribu rumah.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa pembangunan PLTS Cirata adalah langkah nyata PLN dalam mendukung transisi energi. Ia menambahkan bahwa proyek ini juga menyerap sekitar 1.400 tenaga kerja lokal dan memberdayakan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).
CEO Masdar, Mohamed Jameel Al Ramahi, menyatakan komitmen perusahaan untuk terus mengembangkan teknologi dalam mendukung transisi energi di Indonesia. Ia berharap kolaborasi antara Masdar dan PLN dapat melipatgandakan kapasitas proyek ini di masa depan.
Peresmian PLTS Terapung Cirata dihadiri oleh sejumlah pejabat, termasuk Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, dan Pj Bupati Purwakarta Benni Irwan. Proyek ini diharapkan dapat menjadi pendorong bagi pengembangan energi hijau lainnya di Indonesia.
Sumber asli: https://radarbangsa.co.id/presiden-jokowi-resmikan-plts-terapung-cirata-192-mwp-terbesar-di-asia-tenggara/