Kromosom Y, yang menentukan jenis kelamin laki-laki, hanya memiliki sekitar 45 gen dibandingkan dengan 1.000 gen pada kromosom X. Karena tidak bisa melakukan rekombinasi genetik seperti X, kromosom Y terus menyusut selama jutaan tahun akibat akumulasi mutasi. Penelitian oleh genetika Jennifer Graves menunjukkan bahwa kromosom Y awalnya memiliki jumlah gen yang sama dengan X, tetapi terus menurun hingga diprediksi bisa hilang dalam 4,5 juta tahun.
Namun, degradasi kromosom Y ternyata telah melambat. Selama 25 juta tahun terakhir, hanya satu gen yang hilang sejak manusia dan monyet rhesus berpisah. Meski beberapa spesies seperti tikus mol dan tikus berduri di Jepang telah kehilangan kromosom Y, mereka masih memiliki dua jenis kelamin.
Ahli genetika Rasmus Nielsen menambahkan bahwa identitas jenis kelamin tidak sepenuhnya ditentukan oleh kromosom Y, karena sebagian besar perbedaan biologis antara pria dan wanita berasal dari gen di luar kromosom X dan Y.
Kesimpulan: Meski kromosom Y mengalami penyusutan, pria tidak akan punah dalam waktu dekat. Bahkan tanpa kromosom Y, spesies dapat tetap memiliki jenis kelamin laki-laki melalui mekanisme genetik lain.
Sumber asli: https://surabayaonline.co/2020/09/02/pria-diramalkan-bakal-punah/