Guru Besar Fakultas Ekonomi Pembangunan (FEB) Universitas Udayana, Prof. I Wayan Ramantha, Minggu (24/9) mengatakan, ini menjadikan penduduk pendatang tak berpenghasilan menjadi penyumbang dominan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Gianyar.
Prof. Ramantha mengatakan, angka kemiskinan ekstrem, termasuk di Kabupaten Gianyar mesti dilihat dari berbagai dimensi, seperti penduduk asli dan penduduk pendatang termasuk disabilitas dan gelandangan di pinggir jalan yang mencoba mengadu nasib ke Gianyar. Juga penduduk usia produktif dan penduduk usia lanjut yang hidup sendiri.
Sebagai Kabupaten dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terbesar nomor 3 di Bali Tahun 2022, yakni sebesar 78,39 persen, yang didukung oleh layanan kesehatan yang sangat baik, fasilitas pendidikan serta kesejahteraan masyarakatnya, menjadikan Kabupaten Gianyar sebagai tempat tujuan pendatang.
Guru Besar Fakultas Ekonomi Pembangunan (FEB) Universitas Udayana menjelaskan tidak semua pendatang akan membawa dampak baik bagi Kabupaten Gianyar namun ada juga yang akan memberikan citra negatif jika para pendatang tidak berpenghasilan.
Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2023/09/24/363927/Prof-Ramantha-Pendatang-Tak-Berpenghasilan...html