Hasil investigasi RadarBangsa.co.id pada Jumat siang, 6 Oktober, di lokasi proyek menunjukkan bahwa pekerjaan tersebut diduga dikerjakan secara asal-asalan dan tidak sesuai spesifikasi. Salah satu temuan mencolok adalah penggunaan batu bata bekas dalam pasangan batu bata, di samping batu bata baru yang seharusnya digunakan.
Selain itu, jarak usuk kanal juga diduga terlalu renggang, yang dapat mempengaruhi kekuatan bangunan. Sodik, seorang tukang harian yang bekerja di lokasi proyek, ketika dikonfirmasi mengenai penggunaan batu bata bekas, mengaku bahwa keputusan tersebut diambil atas inisiatifnya. "Bekas bongkaran itu kan banyak, saya yang nyuruh masang itu," kata Sodik. Ia juga menambahkan bahwa ia lebih memilih batu bata bekas karena dianggap lebih tebal dan kuat.
Sementara itu, pihak pelaksana proyek, CV. Cahaya Ismail, tidak dapat dihubungi untuk memberikan keterangan lebih lanjut, karena nomor WhatsApp mereka tidak aktif saat dihubungi pada Jumat sore, 6 Oktober.
Terpisah, Ahmad Robby, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang, ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp pada Jumat malam, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan pengecekan ke lapangan. "Harus kami cek dulu ke lapangan. Dan semua harus sesuai dengan spesifikasi yang ada," tegasnya.
Sumber asli: https://radarbangsa.co.id/proyek-rehabilitasi-ruang-kelas-smpn-2-tempeh-lumajang-diduga-dikerjakan-asal-asalan/