Di sisi domestik, utang pemerintah dan swasta serta kebijakan makroekonomi menjadi faktor penting. Ekspor barang di Indonesia dan Malaysia turun lebih dari 20 persen, sementara China dan Vietnam mengalami penurunan lebih dari 10 persen. Namun, kebangkitan pariwisata membantu ekspor jasa di beberapa negara.
Proyeksi untuk 2024 menunjukkan pertumbuhan Asia Timur dan Pasifik sebesar 4,5 persen, dengan pertumbuhan di China diperkirakan melambat menjadi 4,4 persen. Sementara itu, wilayah lainnya di kawasan ini diperkirakan akan tumbuh 4,7 persen, didorong oleh pemulihan ekonomi global dan pelonggaran kondisi keuangan.
Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2023/10/02/365414/Proyeksi-Pertumbuhan-Ekonomi-Asia-Timur...html