Penjualan terbesar dilakukan kepada PT Agung Mineral Abadi dan PT Kyara Sukses Mandiri. Selain dari penjualan nikel, AKP juga memperoleh pendapatan dari penyewaan dermaga, ruang, dan rampdoor. Pendapatan dari penyewaan dermaga mencapai Rp27,59 miliar—melonjak lebih dari 2.000 persen dibanding tahun sebelumnya—sementara sewa ruang dan rampdoor juga meningkat signifikan. Dari sisi operasional, biaya produksi berhasil ditekan dari Rp754,3 miliar menjadi Rp736,13 miliar, menandakan peningkatan efisiensi. Hal ini juga diperkuat dengan tidak digunakannya lagi jasa agen dalam penjualan bijih nikel, yang sebelumnya memakan biaya Rp9,69 miliar.
Manajemen AKP menyampaikan bahwa masuknya LX International Corp (bagian dari LG Group) sebagai pemegang saham pengendali akan mendukung pembaruan teknologi tambang, sehingga efisiensi produksi dan tingkat profitabilitas perusahaan diharapkan terus meningkat.
Sumber asli: https://nikel.co.id/2024/04/02/pt-adhi-kartiko-pratama-catat-laba-perusahaan-anjlok-menjadi-rp6164-miliar/