PT KFI Akui Impor 51.000 Ton Bijih Nikel dari Filipina untuk Kelangsungan Smelter

Wilayah
Sulawesi Tenggara
Kategori
Beranda
Penulis
Aninda Lestari
Tanggal
2024-07-10
Views
0
PT Kalimantan Ferro Industry (KFI) mengimpor bijih nikel dari Filipina karena pasokan dalam negeri berkurang akibat tertundanya persetujuan RKAB sejumlah tambang. Direktur Utama PT Nityasa Prima, Muhammad Ardhi Soemargo, menegaskan impor ini untuk menjaga keberlangsungan operasi smelter di Kutai Kartanegara yang mempekerjakan 1.400 orang. CEO PT IMIP, Alexander Barus, menyebut impor dilakukan karena stok bijih nikel kadar tinggi di Indonesia terus menipis, meski cadangan nasional besar. Kebutuhan smelter, khususnya untuk produk NPI, mencapai lebih dari 200 juta metrik ton bijih nikel high grade per tahun.

Sumber asli: https://nikel.co.id/2024/07/10/pt-kfi-akui-impor-51-000-ton-bijih-nikel-dari-filipina-untuk-kelangsungan-smelter/

Tags: impor nikel filipina smelter bijih