Bila kemudian Prabowo melamar Gibran sebagai Cawapresnya, selamat kepada Pak Prabowo. Dan kepada Ganjar rasanya harus juga mendapat ucapan selamat menuai keuntungan yang akan lebih memuluskan jalan Anda menuju Istana.
Kedengaran agak aneh, karena ketika ramai dipergunjingkan para hakim yang mulia di MK bakal mengabulkan tuntutan para fans Gibran, dalam perenungan malam terbaca tanda-tanda alam.
Namun bila ternyata MK tidak mengabulkan, bacaan perenungan malam berarti semesta alam masih melindungi Indonesia. Untuk tetap hidup dalam kedamaian dan pencerahan sinar ilahiah yang menerangi hati, jiwa, dan pikiran Indonesia sebagai bangsa berbudaya yang berpandangan hidup Pancasila.
Kita tunggu saja penentuan pilihan dan jawaban dua pertanyaan yang tiba-tiba menjadi penting dan pokok ini; Jokowi-Gibran Segalanya, atau Indonesia Segalanya?á yang seharusnya dan wajib selalu yang utama menjadi tujuan hidup berbangsa dan bernegara..!!!
Jokowi adalah Presiden RI yang sangat banyak menuai pujian. Kerja nyatanya membangun negara agar menjadi lebih baik dan tampil secara fisik lebih memukau, membuat rakyat begitu mengaguminya . Bahkan banyak yang memberikan acungan dua jempol untuk kerja pembangunan material-fisik (ansich) yang dapat dilihat secara nyata, bukan wacana.
Presiden Jokowi pun menjadi people darling yang setiap berkunjung ke seluruh penjuru negeri, sangat dielu-elukan oleh rakyat setempat. Ia disanjung dan dipuja secara luar biasa.
Namun dalam perjalanan kepemimpinannya, ketika puja-puji cenderung berkembang ke arah kultus individu, rasanya sangat perlu untuk dikritisi secara serius. Karena, pengkultusan ini ternyata berpotensi membunuh akal sehat dan kejernihan berpikir sebagian besar rakyat belakangan ini.
Banyak yang seakan lupa bahwa Jokowi hanyalah manusia biasa. Sebagai manusia biasa, Jokowi pun pasti juga tidak luput dari kesalahan. Baik kesalahan tak disengaja, maupun kesalahan yang secara sadar dilakukan karena harus dijalankan untuk tujuan tertentu.
Sumber asli: https://surabayaonline.co/2023/10/11/putusan-mk-berdampak-jokowi-gibran-segalanya-atau-indonesia-segalanya/