Total pendapatan yang diproyeksikan untuk APBD 2024 adalah sebesar Rp3,450 triliun, mengalami peningkatan sebesar 6,6% dibandingkan dengan proyeksi APBD murni tahun 2023. Rincian pendapatan terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp527,71 miliar, pendapatan transfer sebesar Rp2,920 triliun, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp2 miliar.
Bupati Yuhronur menyatakan bahwa arsitektur APBD 2024 akan didukung oleh pengelolaan fiskal yang kuat untuk mendorong aktivasi ekonomi dan perbaikan kesejahteraan rakyat. Target pertumbuhan ekonomi daerah ditetapkan sebesar 4,71%, dengan rasio gini sebesar 0,29 dan prosentase penduduk miskin yang ditargetkan menurun hingga 12,92%.
Dalam RAPBD 2024, terdapat komitmen Pemerintah Kabupaten Lamongan untuk fokus pada beberapa sektor, antara lain:
1. Infrastruktur: Peningkatan dan pemeliharaan jalan, jembatan, dan permukiman untuk mendukung mobilitas dan perdagangan.
2. Kesehatan: Peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui akses pelayanan kesehatan yang mumpuni, program rawat inap gratis, dan penanganan stunting.
3. Pendidikan: Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan pemeliharaan sarana pendidikan, beasiswa, dan peningkatan kompetensi guru.
4. Teknologi Informasi: Pengembangan sistem dan pelatihan digitalisasi bagi ASN untuk meningkatkan kualitas data.
5. Perindustrian, Perdagangan, dan Pariwisata: Pengembangan ekonomi kreatif dan kewirausahaan melalui pelatihan dan penyelenggaraan event regional dan nasional.
6. Pertanian dan Perikanan: Meningkatkan produktivitas melalui penyediaan alat dan mesin pertanian serta peningkatan jalan usaha tani.
7. Politik dan Ketertiban Umum: Alokasi bantuan untuk partai politik dan dukungan operasional dalam pelaksanaan pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah tahun 2024.
Dengan fokus pada sektor-sektor tersebut, Bupati Yuhronur berharap APBD 2024 dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Sumber asli: https://radarbangsa.co.id/rapbd-2024-lamongan-mulai-dibahas/