Penelitian dilakukan dalam dua tahap:
Tahap pertama: Survei terhadap 429 orang usia 18–70 tahun menunjukkan bahwa setiap malam kurang tidur dalam sebulan terakhir membuat partisipan merasa 0,23 tahun lebih tua.
Tahap kedua: Eksperimen terhadap 186 orang usia 18–46 tahun yang tidur hanya 4 jam selama dua malam. Mereka melaporkan merasa 4,4 tahun lebih tua dibandingkan saat tidur cukup (9 jam per malam selama dua malam).
Peneliti Leonie Balter menyatakan bahwa kualitas tidur memengaruhi persepsi usia, yang berkaitan erat dengan tingkat kewaspadaan dan motivasi. Rasa kantuk ekstrem bisa menambah 6 tahun usia subjektif, sementara kewaspadaan tinggi bisa membuat seseorang merasa 4 tahun lebih muda.
Kesimpulan: Kurang tidur menyebabkan rasa lelah yang signifikan dan berdampak psikologis, termasuk perasaan menjadi jauh lebih tua, yang berpengaruh terhadap kesehatan dan gaya hidup aktif.