"Benar, ada keributan di wilayah hukum kami," kata Bungin saat dihubungi Kendariinfo. Keributan terjadi ketika ratusan massa yang akan berangkat ke Pontianak, Kalimantan Barat, untuk mengikuti Kongres ke-32 memaksa masuk ke kawasan Pelabuhan Murhum Baubau tanpa mengantongi tiket.
Akibat tindakan tersebut, buruh pelabuhan yang sedang bekerja mengangkut barang-barang penumpang merasa terganggu dan kesulitan melintas karena desakan massa. "Mereka ribut dengan buruh di sana. Buruh ini masih kerja, mereka sementara angkat barang-barang tapi dihalangi oleh massa yang akan berangkat kongres tanpa tiket ini. Mungkin mereka kecapekan, apalagi beban yang mereka angkat berat, makanya tidak terkendali emosinya," jelas Bungin.
Kapolres Baubau menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menghalang-halangi keberangkatan para penumpang. Namun, sesuai SOP dan aturan yang berlaku, mereka harus memiliki tiket agar perjalanan dapat berjalan lancar. "Tapi satu orang pun tidak ada yang punya tiket," paparnya.
Dalam video yang diterima Kendariinfo, terlihat ratusan massa dan buruh pelabuhan memadati kawasan Pelabuhan Murhum Baubau, terlibat saling dorong dan aksi saling kejar. Saat ini, keributan telah dilerai oleh petugas kepolisian, dan pihak Polres Baubau sedang berkoordinasi dengan massa untuk mencari solusi terbaik.
(Post Views: 2.012)
Sumber asli: https://kendariinfo.com/ratusan-massa-ricuh-di-pelabuhan-murhum-baubau-dilarang-masuk-gegara-tak-punya-tiket/