Direktur Utama RSUD Bali Mandara, dr. Ketut Suarjaya, MPPM, menjelaskan bahwa layanan kanker terpadu ini disiapkan secara komprehensif, mulai dari diagnosis hingga terapi, yang meliputi layanan bedah, kemoterapi, radioterapi, dan kedokteran nuklir. "Kami juga menyediakan layanan deteksi dini kanker serviks berbasis DNA, karena kami fokus untuk memberikan layanan kanker yang benar-benar lengkap," ungkap Suarjaya di Denpasar pada Jumat.
Pelayanan kanker terpadu di rumah sakit milik Pemprov Bali ini telah dibuka sejak 31 Mei 2022. Namun, layanan kedokteran nuklir masih belum dapat dioperasikan karena menunggu izin operasional dari Kementerian Kesehatan. "Untuk kedokteran nuklir, kami sudah mendapatkan izin dari Bapeten (Badan Pengawas Tenaga Nuklir). Alat-alat dan dokternya sudah ada. Setelah mendapat izin dari Bapeten, kami harus mendapatkan izin operasional dari Kemenkes," jelasnya.
Suarjaya menambahkan bahwa Gubernur Bali, Wayan Koster, telah berkomunikasi intensif dengan Menteri Kesehatan untuk menyempurnakan layanan kanker terpadu di rumah sakit yang berlokasi di kawasan wisata Sanur, Kota Denpasar.
Manfaat layanan kedokteran nuklir, menurutnya, antara lain untuk mendeteksi sel kanker dan letak tumor, serta digunakan untuk terapi kanker dan evaluasi terhadap terapi yang telah dilakukan. "Misalnya, untuk mengetahui apakah tumor masih ada setelah terapi radiasi atau sudah hilang," katanya.
Saat ini, RSUD Bali Mandara sedang meminta izin operasional dari Kementerian Kesehatan, karena layanan terapi ini berisiko tinggi dan harus dijamin keamanannya oleh Bapeten. Setelah mendapatkan izin dari Kemenkes, pihaknya akan menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan, sehingga tidak hanya pasien umum yang bisa ditangani dengan kedokteran nuklir tersebut.
"Harapannya, layanan ini bisa melayani tidak hanya untuk Bali, tetapi juga untuk pasien dari Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Paling lambat di awal Januari 2024, layanan BPJS Kesehatan sudah bisa dikover. Mudah-mudahan lebih cepat," ucapnya.
Pihak RSUD Bali mencatat bahwa mayoritas pasien pengidap kanker yang menjalani rawat inap di rumah sakit ini mengidap kanker payudara, kanker kelenjar saluran limfa, kanker serviks, dan kanker rektum. (kmb/balipost)
Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2023/10/07/366564/RSUD-Bali-Mandara-Miliki-Layanan...html