Direktur Utama RSUD Dr. Mohamad Soewandhie, dr. Billy Daniel Messakh, menjelaskan bahwa layanan radioterapi ini diadakan karena penanganan kanker harus dilakukan dengan cepat untuk mengurangi risiko kematian. Ia menekankan pentingnya pelayanan yang efektif, diagnostik yang cepat, dan terapi yang segera.
Saat ini, antrean di rumah sakit rujukan tersier seperti RSUD Dr. Soetomo dan RSPAL dr. Ramelan bisa mencapai berbulan-bulan hingga setahun. "Saat ini antrean bisa satu tahun di RSPAL, sementara di RSU Dr. Soetomo bisa tiga sampai enam bulan," ungkap dr. Billy. Dengan adanya layanan radioterapi di RSUD Soewandhie, diharapkan dapat membantu mengurai antrean tersebut.
Sebelumnya, RSUD Soewandhie hanya melayani kemoterapi, dengan sekitar 1.000 kali pelayanan kemoterapi yang dilakukan hingga bulan ini. Namun, sejak memperoleh izin untuk layanan radioterapi pada bulan September, baru empat pasien yang dilayani karena layanan ini baru bisa diakses oleh masyarakat umum dan belum bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Dr. Billy menyatakan bahwa proses kerja sama dengan BPJS sedang berjalan dan diharapkan dapat dimulai pada bulan Desember.
Dengan adanya layanan radioterapi ini, RSUD Soewandhie berkomitmen untuk meningkatkan penanganan kanker di Surabaya dan memberikan akses yang lebih baik bagi pasien yang membutuhkan terapi.