Di antara para tersangka yang ditahan, empat di antaranya dituduh sebagai pelaku penembakan dan pembakaran gedung konser. Pada Jumat, 29 Maret, pengadilan distrik Basmanny di Moskow memerintahkan penahanan pra-sidang hingga 22 Mei untuk tersangka terbaru, Narzimad Lutfulloi, seorang warga negara Tajikistan. Sembilan dari dua belas tersangka telah dikirim ke penahanan pra-sidang, sementara status tiga tersangka lainnya belum diperbarui. Para tersangka ini terancam hukuman penjara seumur hidup jika terbukti bersalah.
Meskipun kelompok radikal Islamic State (ISIS) telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, Presiden Vladimir Putin justru menuduh adanya hubungan antara Ukraina dan Barat. Komisi Investigasi Rusia bahkan mengklaim memiliki bukti bahwa "para nasionalis Ukraina" berada di balik serangan itu dan mendanai para pelaku dengan pembayaran mata uang kripto dari Ukraina, meskipun detailnya tidak dijelaskan ke publik.
Pada hari Jumat yang sama, Moskow menyatakan bahwa para pelaku penyerangan menerima perintah dari koordinator yang tidak teridentifikasi melalui aplikasi Telegram, dan berencana kabur ke Ukraina untuk mengambil "hadiah" mereka. Namun, Kyiv dan negara-negara Barat secara konsisten membantah tuduhan tersebut, menuding Rusia berupaya memanfaatkan tragedi ini untuk kepentingan politik mereka sendiri.
Jumlah korban tewas dalam serangan di Moskow bertambah menjadi sedikitnya 144 orang setelah Menteri Kesehatan Rusia mengumumkan bahwa satu korban luka meninggal dunia di rumah sakit pada Jumat, 29 Maret.
Sumber asli: https://www.datariau.com/detail/berita/rusia-tahan-1-tersangka-lainnya-terkait-serangan-teror-moskow