Ganjar menyatakan bahwa pemerintah telah menggunakan sumber daya negara dan aparat keamanan untuk mendukung paslon tertentu, yang dianggap mencederai semangat reformasi 1998. Ia menolak Indonesia dibawa mundur ke masa otoriter sebelum reformasi.
Ganjar mengingatkan pentingnya menghormati pengorbanan rakyat demi kebebasan dan demokrasi yang kini dinikmati. Ia menekankan bahwa gugatan ini adalah bentuk dedikasi untuk menjaga harapan rakyat dan mewarisi semangat reformasi agar tidak dilupakan.