Adhy merinci beberapa capaian penting, termasuk pertumbuhan ekonomi Jatim sebesar 4,95 persen, yang menempatkan provinsi ini sebagai penyumbang ekonomi terbesar kedua di Pulau Jawa. Selain itu, Indeks Theil stabil di 0,3308, menunjukkan terjaganya ketimpangan antar wilayah. Angka kemiskinan di Jatim juga turun menjadi 10,35 persen pada Maret 2023, penurunan tertinggi di Pulau Jawa. Capaian positif lainnya terlihat pada Indeks Gini (0,387), Indeks Pembangunan Gender (92,08), Indeks Pembangunan Manusia (74,65), dan penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (4,88 persen). Meskipun Indeks Kualitas Lingkungan Hidup sedikit menurun (69,59) akibat pengelolaan limbah domestik dan UMKM yang belum optimal, Indeks Risiko Bencana terus menurun, menandakan keseriusan Pemprov dalam penanggulangan bencana. Dari sisi keuangan, pendapatan daerah mencapai Rp33,77 triliun (102,87 persen dari target), dan belanja daerah terealisasi sebesar Rp34,29 triliun (92,33 persen).