Pengasuh Ponpes Al Urwatul Wutsqo, KH Mashur Farohi, menyatakan bahwa santri memiliki semangat untuk menuntut ilmu, dan pelatihan ini memberikan pengetahuan yang bermanfaat, terutama dalam menghadapi bencana. Ia mengungkapkan rasa syukur karena sebelumnya belum ada pelatihan serupa terkait penanggulangan bencana alam.
Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Hikmah Bafaqih, menekankan pentingnya kerja-kerja kemanusiaan, terutama mengingat meningkatnya potensi bencana. Ia mengapresiasi kontribusi SRPB Jatim dalam memberikan program-program nyata untuk pengurangan risiko bencana di Jawa Timur.
Analisis Kebencanaan Bidang Pencegahan BPBD Jatim, Dadang Iqwandy, menjelaskan bahwa dalam kegiatan SPAB, peserta akan dikenalkan dengan potensi bencana di daerah mereka, serta cara-cara untuk mengurangi dampaknya, termasuk kajian risiko bencana, pembuatan peta rambu dan jalur evakuasi, serta pengenalan kebakaran.
Di hari kedua pelaksanaan SPAB, peserta mengikuti praktik penanganan korban luka akibat bencana, evakuasi, simulasi bencana gempa bumi, dan praktik memadamkan api. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan pengetahuan santri dalam menghadapi bencana.
Sumber asli: https://surabayaonline.co/2023/11/27/santri-dari-7-ponpes-ikuti-pelatihan-spab-di-ngantang-malang/