Program ini bertujuan untuk menurunkan angka kematian akibat penyakit tidak menular hingga 60 persen dengan pelayanan lebih cepat ke IGD.
Program ini melanjutkan inisiatif sebelumnya yaitu “Satu RW Satu Tenaga Kesehatan” untuk skrining dan perawatan warga lebih awal.
Ambulans harus memiliki response time minimal 15 menit dan terintegrasi dengan Command Center 112.
APBD Surabaya mengalokasikan Rp500 ribu per bulan per unit untuk operasional (bensin), sedangkan honor lain tidak disediakan.
Wali Kota Eri Cahyadi berharap strategi ini meningkatkan harapan hidup warga dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Kepala Dinas Sosial, Anna Fajriatin, menyebut partisipasi ambulans swadaya akan terus bertambah, dan bantuan operasional menjadi bentuk penghargaan atas kontribusi mereka.