Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra, mengakui bahwa fenomena El Nino berdampak pada suplai air untuk pertanian dan air bersih. Meskipun demikian, ia menyatakan bahwa sektor pertanian di Bali tidak terpengaruh secara signifikan oleh El Nino. "Kalau untuk sektor pertanian di Bali, astungkara tidak terpengaruh secara signifikan oleh El Nino. Mudah-mudahan tidak terjadi. Tetapi untuk air bersih ada pengaruhnya," ujar Dewa Indra setelah Rapat Paripurna ke-42 DPRD Provinsi Bali pada Senin, 2 Oktober.
Terkait krisis air bersih, Dewa Indra menyebutkan bahwa beberapa desa di Bali, terutama di Kabupaten Jembrana dan Karangasem, mengalami kesulitan air bersih. Namun, masalah ini telah diatasi melalui kolaborasi antara BPBD Provinsi, BPBD kabupaten, PDAM, dinas PU, dan dinas sosial, sehingga desa-desa yang mengalami kesulitan air bersih kini sudah mendapatkan suplai air bersih.
Kalaksa BPBD Provinsi Bali, Made Rentin, menambahkan bahwa dalam upaya penanggulangan bencana, pihaknya mengajak seluruh pelaku usaha, termasuk perhotelan, untuk menerapkan pola peduli kepada masyarakat desa. Beberapa hotel memiliki daerah binaan yang sering mengalami musibah dan bencana kekeringan, sehingga mereka memiliki tanggung jawab untuk membantu ketika daerah tersebut mengalami kesulitan.
Rentin juga menyoroti bahwa daerah Kubu, Karangasem, merupakan wilayah yang rutin mengalami kekeringan setiap tahun. Ia menyarankan perlunya langkah jangka panjang, seperti penyiapan sumber mata air permanen dan penerapan teknologi untuk mengolah air laut menjadi air siap minum. Selain itu, ia menyebutkan bahwa pihaknya sedang berkoordinasi dengan Kodam IX/Udayana untuk program penyediaan air bersih bagi warga.
Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2023/10/02/365402/Sejumlah-Wilayah-Bali-Dilanda-Krisis...html