Sekolah Islam Athirah Makassar menggelar kembali Pentas Inklusi pada Jumat (17/1/2025) di auditorium sekolah, setelah sempat vakum sejak 2019 akibat pandemi. Acara ini mengusung tema "Perjalanan Waktu: Jejak Langkah Petualangan Anak Istimewa Mencapai Puncak" dan menampilkan puluhan anak berkebutuhan khusus dengan beragam penampilan seperti tahfiz, menyanyi, menari, pantomim, dan puisi.
Kepala Departemen Kurikulum, Saharuddin, menyebut Pentas Inklusi sebagai ajang untuk mengeksplorasi dan menghargai potensi anak-anak istimewa. Saat ini, terdapat 57–60 anak berkebutuhan khusus di sekolah tersebut, mayoritas siswa SD.
Direktur Sekolah Islam Athirah, Syamril, mengungkapkan anak-anak inklusi dibekali kecakapan rasional, personal, dan sosial, dan berharap pentas ini dapat meningkatkan rasa syukur atas keberagaman.
Perwakilan Dinas Pendidikan Makassar, Muhammad Guntur, turut mengapresiasi kegiatan ini, menyebut Sekolah Islam Athirah sebagai pelopor sekolah inklusi sejak 2016, bahkan sebelum adanya regulasi wajib inklusi di semua sekolah.
Salah satu orang tua siswa, Arni Sambouw, berterima kasih atas dukungan sekolah terhadap anaknya, Alpharetzy Ahmad, yang kini menunjukkan perkembangan positif setelah sebelumnya sempat ditolak oleh sekolah lain.