"Kita coba cek dulu dari awal. Nah tadi yang disampaikan, life cycle kita ini sampai ke end products sudah green belum? Kita mau menuju green energy, tapi prosesnya belum green banget."
Ia menekankan bahwa perusahaan harus memperhatikan cara dan proses penambangan, serta memastikan bahwa para pelaku tambang benar-benar peduli terhadap lingkungan. Meidy menjelaskan bahwa meskipun aturan yang ada sudah proper, penting untuk mengecek lokasi tambang dan mendapatkan izin yang sesuai, termasuk izin dampak lingkungan.
Meidy juga menyebutkan bahwa Indonesia memiliki 47 mineral kritis yang dapat menjadikannya sebagai super power jika dikelola dengan baik. Ia menekankan pentingnya praktik penambangan yang baik (good mining practices) dan tata kelola yang baik (good governance) untuk memastikan bahwa kegiatan pertambangan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan meningkatkan nilai tambah bagi negara.
Lebih lanjut, Meidy menekankan perlunya melakukan life cycle assessment dan memastikan bahwa hilirisasi memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat sekitar tambang dan pabrik.
APNI juga akan menyelenggarakan Kegiatan Training of Trainers (TOT) selama tiga hari, mulai dari 17 hingga 19 Oktober 2023, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat. Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan landasan good mining practice yang lebih baik, mendukung pencapaian kemajuan negara, kesejahteraan masyarakat, dan kesuksesan pengusaha tambang.
Tema TOT kali ini adalah "Sistem Digitalisasi Pertambangan, Teknis E-RKAB 3 Tahun, Eksplorasi, Teknik Lingkungan dan Sosialisasi PP (Peraturan Pemerintah) dan Kepmen (Keputusan Menteri)." Pendaftaran peserta masih dibuka, dan syarat pendaftaran adalah staf, karyawan, atau direksi dari perusahaan pertambangan terdaftar.
Bagi yang berminat, pendaftaran dapat dilakukan melalui situs resmi APNI atau menghubungi panitia melalui informasi yang telah disediakan.
Sumber asli: https://nikel.co.id/2023/10/03/sekum-apni-ingatkan-pentingnya-perusahaan-tambang-perhatikan-lingkungan/